Apa Saja Persiapan Pemerintah Indonesia Untuk Menyambut Gerhana Matahari?

Wowtekno.com - Tepat tanggal 9 Maret 2016 sebagian besar wilayah Indonesia akan dilalui oleh fenomena langka Gerhana Matahari Total. Sejumlah persiapan pun telah dilakukan oleh pemerintah untuk menyambut fenomena yang terakhir kali terjadi pada tahun 1995 itu.

Nah, bagi Anda yang belum tahu apa saja persiapan yang dilakukan pemerintah untuk menyambut fenomena Gerhana Matahari Total ini. Berikut 3 persiapanya pemerintah indonesia untuk menyambut peristiwa tersebut.

1. LAPAN dan NASA amati korona di Jiko Mobon, Maluku Utara

LAPAN (Lembaga Antariksa dan Penerbangan Indonesia) dilaporkan telah mempersiapkan titik pengamatan korona saat terjadinya Gerhana Matahari Total besok. Alun-alun Jiko Mobon di Maluku Utara menjadi titik pengamatan oleh LAPAN karena lokasi yang berada di tengah kota sehingga diperkirakan tak akan sulit membawa semua peralatan untuk pengamatan.

LAPAN dilaporkan menggandeng NASA atau badan antariksa Amerika untuk melakukan pengamatan korona pada saat terjadi fenomena Gerhana Matahari di Alun-alun Jiko Mobon tersebut.

2. Beberapa pemerintah daerah membagikan kacamata ultraviolet

Beberapa pemerintah daerah yang wilayahnya dilewati fenomena gerhana matahari kabarnya menyediakan kacamata yang bisa digunakan untuk mengamati fenomena gerhana matahari secara aman. Salah satunya adalah pemerintah daerah di Nusa Tenggara Barat.

Melalui Dinas Kebudayaan dan Pariwisatanya, pemerintah NTB kabarnya akan membagikan sekitar 500 kacamata ultraviolet kepada masyarakat terutama pelajar. Dengan melakukan hal ini pemerintah NTB mengharapkan tidak ada masyarakat NTB yang menjadi korban bahaya melihat gerhana matahari secara langsung.

3. Menko Maritim melepas tim ekspedisi GMT ke perairan Bangka Belitung

Menteri Koordinator Maritim dan Sumber Daya, Rizal Ramli telah melepas tim ekspedisi GMT yang akan berlayar menuju perairan Bangka Belitung. Tim ini terdiri dari pelajar, jurnalis, peneliti, dan sejumlah tamu undangan.  Rizal Ramli menugaskan Tim ini untuk melakukan pengamatan via lautan.

Tim ekspedisi tersebut akan melakukan pelayaran dan pengamatan fenomena GMT pada 8 hingga 10 Maret dengan tujuan perairan Bangka Belitung menggunakan kapal KM Kelud milik Pelni.

Subscribe to receive free email updates: