Anda Harus Tau Istimewanya Kota Kudus

Anda Harus Tau Istimewanya Kota Kudus

Apa sih yang terlintas di pikiran Anda ketika mendengar kata Kudus? Mungkin bagi warga Jawa Tengah akan tau bahwa Kudus dikenal sebagai Kota Kretek. Kota pertamakali ditemukannya jenis rokok kretek yang akhirnya sekarang menjadi penyumbang perekonomian terbesar di Indonesia oleh PT. Djarum. Namun sungguh disayangkan sekali ternyata banyak yang belum mengetahui tentang istimewanya kota Kudus. Bahkan banyak yang belum mengetahui dimana lokasi Beautiful of City ini berada hanya karena belum pernah mengunjunginya. Namun setelah Anda mengetahuinya, Anda pasti berpikir dua kali untuk tidak mengunjunginya karena Kudus adalah kota yang harus Anda kunjungi.



Taukah Anda Kudus adalah pusat perkembangan Islam di Pulau Jawa? Hal itu dibuktikan dengan terdapatnya lima makam yaitu Sunan Kudus, Sunan Muria, Sunan Kedu, Syeh Syadzili, dan Kyai Telingsing. Bahkan setiap harinya Kota Kudus selalu diramaikan oleh para peziarah yang berduyun-duyun mengunjungi kota Kudus yang istimewa ini. Karena itulah Kudus sangat akrab ditelingan Muslimin dan Muslimat di seluruh Indonesia.


Bukan hanya itu, bahkan sampai saat ini di Kudus tercatat ada sebanyak 86 pondok pesantren yang sudah menghasilkan ribuan bahkan jutaan santri dari Kota Kudus maupun luar Kudus. Sehingga Kudus saat ini juga dikenal sebagai kota santri. Salah satu pondok pesantren terbesar di Kudus adalah Ma'had Tahfidh Yanbu’ul Quran. Yakni pondok pesantren Warisan KH Arwani Amin yang telah mencetak ribuan penghafal Al-Qur'an. Kini Pondok Tahfidh Yanbu'ul Qur'an diasuh oleh K.H. Ulin Nuha Arwani. Jadi kota Kudus adalah pilihan yang tepat bagi orang tua yang ingin putra-putrinya menjadi santri pengafal Al-Qur'an.

Dalam segi agama, warga Kudus memiliki rasa toleransi yang tinggi. Hal itu karena ajaran dakwah Syekh Ja’far Shodiq (Sunan Kudus) kepada masyarakat Hindu yang dulu bermukim disekitar Menara Kudus. Bahkan ajaran itu sampai saat ini masih diterapkan, seperti larangan menyembelih sapi karena sapi adalah binatang yang disucikan oleh umat Hindu. Bahkan bangunan menara Kudus sendiri adalah perpaduan dari corak hindu, dan china. Bangunan yang menjadi ikon Kota Kudus tersebut terletak di samping Masjid Al-Aqsha dan digunakan sebagai tempat Mu'adzin mengumAndangkan Adzannya. Di belakang Masjid Al-Aqsha, terdapat Makan Sunan Kudus yang selalu ramai oleh para peziarah. Terutama disaat 10 Muharram yang selalu ada tradisi Buka Luwur.



Buka Luwur sendiri dalam Bahasa Indonesia memiliki arti "Membuka Kain Penutup" yang terdapat pada makam Sunan Kudus. Secara kronologis, sebenarnya proses upacara Buka Luwur tersebut diawali dengan penyucian pusaka yang berupa keris yang diyakini milik sunan Kudus yang dilaksanakan jauh sebelum tanggal 10 Muharram, yaitu pada akhir Dzulhijjah (nama bulan sebelum bulan Syura). Pada pagi hari tanggal 10 Muharram setelah shalat subuh dimulailah acara penggantian kelambu atau kain putih yang diawali dengan pembacaan ayat suci Al Quran dan tahlil yang hanya khusus diikuti oleh para kyai. Bersamaan dengan itu, diadakan pembagian makanan yang berupa nasi dan daging yang sudah di masak kepada masyarakat, yang dibungkus dengan daun jati. Bukan hanya masyarakat Kudus, masyarakat dari luar Kudus pun ikut mengalap berkah dari Kanjeng Sunan Kudus.

Siapa bilang Kudus hanya dikenal sebagai kota santri?

Bahkan, Kudus juga dikenal dengan kota kecil dengan Industri terbesar. Seperti PT. Djarum yang saat ini menjadi tulang punggung sektor perekonomian Indonesia, kemudian PT. Polytron yang menjadi raksasa elektronik terbesar buatan Indonesia, dan masih banyak lagi. Hal itu karena sudah melekatnya budaya GUSJIGANG pada masyarakat Kudus, yakni BAGUS, NGAJI, dan DAGANG. Selain rokok kretek yang pertama kali ditemukan di Kudus oleh Haji Djamhari, Kudus juga memiliki jajanan khas yang sudah sampai Internasional. Nama jajanan itu adalah jenang.



Jenang adalah campuran ketan dan gula jawa, menyerupai Dodol, namun lebih lunak dan ditaburi wijen. Jenang sendiri sudah menembus pasar Asia Tenggara dengan aneka rasa yang berbeda-beda. Saat ini produksi Jenang terbesar di Kudus adalah milik Mubarok Food yang dulunya dikenal sebagai Sinar 33. Bukan hanya itu kuliner khas Kudus. Ada juga yang lain seperti Soto Kudus, Lentog Tanjung, dan lain-lain. Bagi pecinta kuliner, Kudus memang kota yang tepat untuk dikunjungi.



Selain lahirnya Industri besar, kota terkecil di Jawa Tengah ini juga telah mencetak puluhan atlit-atlit bulutangkis dunia. Dimulai dari didirikannya Perkumpulan Bulutangkis Djarum (PB Djarum) pada tahun 1974 yang kemudian 2 tahun berikutnya Indonesia menorehkan prestasi besar dengan tampil di final All England oleh Liem Swi King hingga tiga kali. Prestasi warga Kudus yang mengharumkan nama Indonesia ini bukan cuma berhenti disitu saja, tetapi masih berlanjut hingga mencetak juara-juara dunia. Bahkan tiap tahunnya, PB Djarum selalu mengadakan seleksi Beasiswa Bulutangkis yang mungkin sangat cocok bagi Anda yang memiliki bakat bermain bulutangkis.



Dan mungkin Anda akan merasa lebih tertarik lagi untuk mengunjungi Kota Kudus jika mendengar bahwa Kudus memiliki paku buminya sendiri. Yaitu Gunung Muria dan Gunung Rahtawu. Di Gunung Muria, terdapat makam Raden Umar Said (Sunan Muria) yang juga selalu ramai oleh para peziarah. Namun bukan cuma dari segi religinya, Gunung Muria juga memiliki air terjun Montel dan juga air 3 rasa yang memiliki rasa berbeda meskipun dari satu mata air. Keunikan air 3 rasa selalu menyedot perhatian kalangan pengunjung dari luar Kota Kudus. Keindahan pegunungan bukan cuma dimiliki oleh Gunung Muria, tetapi juga Gunung Rahtawu yang memiliki Puncak Songolikur atau Puncak 29. Banyak trafeller yang mencoba mendaki gunung tersebut yang memiliki keindahan dipuncaknya.

Masih belum tertarik mengunjungi Kudus?

Mungkin Anda belum tau kalau Kudus memiliki berbagai macam tradisi yang tidak bisa ditemukan di kota lain. Seperti Tradisi Sewu Kupat, Kirab Ampyang Maulid, Bulusan, Karshival, Kudus Expo, Loram Expo, dan yang paling istimewa adalah Dhandhangan. Dhandhangan dulunya hanya sebuah pengumuman oleh Kanjeng Sunan Kudus yang mengingatkann datangnya bulan Ramadhan. Sehingga warga dari luar kota Kudus berkumpul di sekitar Menara Kudus menunggu pengumuman sambil berjualan. Bahkan hingga saat ini, 15 hari sebelum datangnya bulan Ramadhan, Jl. Sunan Kudus di tutup bagi kendaraan roda 4 karena di sepanjang jalan dibangun layaknnya pasar malam yang menjual beraneka ragam barang dagangan. Para penjual tersebut kebanyakan datang dari luar kota. Bahkan hingga saat ini, Kudus masih mengembangun kotanya menjadi lebih istimewa. Sekarang, apakah anda tertarik untuk mengunjungi Kota Kudus setelah mengetahui berbagai macam keistimewaanya?

#KudusMembangun

 

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Anda Harus Tau Istimewanya Kota Kudus"

Post a Comment